Selasa, 31 Juli 2012

Feri Palu-Balikpapan Mulai Layani pada 7 Agustus

PALU--MICOM: Feri dengan rute Palu-Balikpapan akan beroperasi pada 7 Agustus 2012 usai menjalani perawatan.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Palu Hindro Surahmat di Palu, Sulawesi tengah, Selasa (31/7), mengatakan saat ini feri yang melayani penyeberangan rute Palu-Balikpapan-Palu sedang mengalami perbaikan rutin di dok sejak satu bulan silam.

Hingga saat ini tidak ada kapal penyeberangan dari pelabuhan feri di Taipa Palu karena hanya terdapat satu kapal.

Hindro mengaku sudah memohon ke PT ASDP Indonesia Ferry untuk menyediakan kapal pengganti di pelabuhan Taipa Palu agar aktivitas penyeberangan tidak lumpuh. "Tapi hingga saat ini tidak ada kapal karena semuanya sedang dipakai," katanya.

Akibat lumpuhnya aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Taipa, sebagian masyarakat beralih ke Pelabuhan Wani atau ke Mamuju, Sulawesi Barat, untuk menujun Balikpapan.

Itu pun hanya pedagang yang sudah telanjur memuat barang dagangan ke dalam peti kayu untuk dimuat di kapal.

Penyeberangan Palu-Balikpapan-Palu pada umumnya diperuntukkan untuk melayani aktivitas perdagangan, terutama sayur mayur, kelapa, buah, dan ternak sapi.

Selama ini Pelabuhan Taipa melayani penyeberangan ke Balikpapan dari Palu sebanyak dua kali dalam satu pekan dengan kapal yang sama yakni KMP Madani. (Ant/OL-5)

Minggu, 29 Juli 2012

Hartati Murdaya Bantah Menyuap Bupati Buol


Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pemilik PT Hardaya Inti Plantation (HIP), Hartati Murdaya membantah terlibat dalam kasus dugaan suap kepada Bupati Buol, Amran Batalipu.

Bahkan, Hartati mengaku tidak tahu jika dua orang anak buahnya yakni Yani Ansori dan Gondo Sudjono memberikan uang kepada Bupati Amran. Bantahan disampaikan Hartati melalui pengacaranya, Patra M.Zen kepada INILAH.COM, Minggu (29/7/1202).

Patra menegaskan, inisiatif pemberian suap bukan berasal dari kliennya. "Begini, yang memberikan suap itu YA dan GS. Ibu (Hartati) tidak mengetahui ada suap itu. Kalau mau tanya silahkan ke YA dan GS yang memang memberikan uang suap itu," kata Patra.

Menurut Patra, Yani dan Gondo sebenarnya tidak berniat memberi suap kepada Bupati Amran. Ia mengklaim, Amran telah melakukan pemerasan kepada kedua bawahan kliennya itu.

Patra juga mengatakan jika uang yang diberikan kepada Amran bukanlah Rp3 miliar seperti yang dituduhkan KPK.

"Itu yang meminta uang kan AMB (Amran), tiga miliar. YA dan GS, mereka tidak sanggup. Makanya kalau tidak salah hanya memberi sepertiganya. Dilihat dari situ, saya kira itu bukan penyuapan loh, tapi pemerasan Bupati Buol kepada YA dan GS," ujar Patra.

Lebih lanjut Patra menjelaskan, tersangka Yani dan Gondo terpaksa menuruti permintaan uang yang diajukan Bupati Amran. Kedua anak buah Hartati itu khawatir akan menghadapi masalah jika tidak memenuhi permintaan calon bupati incumbent dalam Pilkada Buol 2012 itu.

"Mereka takut lah kalau enggak kasih ke pemerintah (Bupati Amran). Dikasih salah, enggak dikasih salah," katanya.

Sementara pengacara, Hartati lainnya Tumbur Simanjuntak menambahkan, KPK memang menetapkan anak buah Hartati sebagai tersangka. Namun dirinya meminta semua pihak melihat secara jernih permasalahan ini. Kliennya lah yang diperas Bupati Buol, Amran Batalipu.

"Jadi, jika pengusaha ke pejabat itu suap, tapi ini pejabat ke pengusaha, itu pemerasan namanya," tandas Tumbur. [yeh]

Tahanan Diperpanjang, Bupati Buol Lebaran di KPK


Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bupati Buol Amran Batalipu harus siap menerima pil pahit. Dia harus melewati hari raya Idul Fitri 1433 Hijriyah di Rutan KPK.

Masa penahanan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, itu telah resmi diperpanjang komisi yang dipimpin Abraham Samad tersebut hingga 40 hari ke depan.

Menurut pengacara Amran Batalipu, Amat Entedaim, masa berlaku penahanan kliennya selama 20 hari telah habis Kamis (26/7/1202). Namun, proses penyidikan masih berlangsung hingga penyidik KPK pun memperpanjang proses penahanannya lagi.

"Saya sudah menerima surat perpanjangan penahanan dari KPK hingga 40 hari ke depan," ujar Amat.

Kondisi ini membuat kliennya akan melewati hari raya Idul Fitri pertama dalam tahanan. Amat pun ikut terancam akan berlebaran di Jakarta.

"Saya berharap semua proses penyidikan bisa berjalan dengan cepat dan tuntas, tapi dengan catatan semua yang terlibat harus diseret," tandas Ketua Peradi Sulawesi Tengah itu.

Bupati Buol Amran Batalipu ditangkap KPK karena disangka menerima suap terkait kasus perizinan hak guna usaha (HGU) kelapa sawit dari PT Hardaya Inti Plantation (HIP) milik pengusaha Hartati Murdaya. [yeh]

Rabu, 18 Juli 2012

Polisi Tangkap 13 Warga terkait Perusakan Rumah di Donggala

DONGGALA--MICOM: Pascabentrokan antara warga penentang perusahaan tambang emas di Kecamatan Balaesang Tanjung, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (18/7), polisi menangkap 13 orang yang diduga kuat terlibat dalam peristiwa tersebut.

Ditambah dua orang sebagai saksi. Kapolres Donggala AKB Dicky Aryanto menegaskan, selain 13 orang yang sudah ditangkap di Polsek Sirenja, polisi akan terus melakukan upaya penangkapan kepada mereka yang masih melarikan diri.

"Kami akan meminta keterangan dari orang-orang yang diamankan seputar perusakan rumah dan pos polisi," ujar Dicky Aryanto.

Sementara itu, tim identifikasi dan Inafis Polda Sulteng melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Pos Polisi di Desa Malei.

Dua sepeda motor, salah satunya motor dinas Bhabinkamtibmas dirusak. Kondisinya cukup parah.

Kaca-kaca kantor serta meubeler juga tak luput dari tindakan perusakan. (HF/OL-5)

Warga Korban Tembak Dibawa ke RS Bhayangkara Sulteng

PALU--MICOM: Masdudin, 45, warga Desa Malei Kecamatan Balaesang Tanjung Donggala, Sulawesi Tengah, dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng. Masdudin adalah salah seorang korban tertembak saat bentrok warga dengan polisi.

Pantauan di RS Bhayangkara Palu, Masdudin tiba di Palu dengan menggunakan ambulans Puskesmas Tompe dengan pengawalan dua anggota polisi bersenjata. Korban tiba di RS Bhayangkara Palu, Kamis (19/7) sekitar pukul 02.00 Wita, Masdudin langsung dievakuasi ke ruang Unit Gawat Darurat.

Selain Masdudin, ada empat warga lain yang menjadi korban tembak yaitu Aidil, 30, Culi, 37, Aksan, 40, dan Ma'ruf, 28. Aidil terluka tembak di betis kiri tembus ke lutut, Culi luka tembak di paha kiri, Aksan luka tembak bahu kanan belakang, dan Ma'ruf terluka tembak di bokong. Akan tetapi, keempat orang itu memilih bertahan di hutan karena takut ditangkap bila kembali ke rumah.

Para warga itu bentrok dengan polisi karena menolak rencana eksploitasi sebuah perusahaan pertambangan bijih emas yang mengklaim memiliki konsesi pertambangan bijih emas di lahan seluas sekitar 5.000 hektare yang meliputi wilayah perkebunan di 18 desa yang ada di dua kecamatan itu.

Sebelumnya, masyarakat dari sejumlah desa meluapkan amarah dengan membakar kamp perusahaan beserta dua unit alat berat yang ada di lokasi. Masyarakat juga merusak 20 rumah warga lainnya karena dianggap mendukung rencana eksplorasi bijih emas. Satu di antara rumah tersebut adalah milik anggota DPRD Donggala Goesetra. (HF/Ant/OL-04)

Rabu, 11 Juli 2012

Sekretaris KPUD Sigi Jadi Tersangka Dana Pilgub Sulteng 2011

PALU--MICOM: Kejari Donggala menetapkan Sekretaris KPUD Sigi, Ilham Lahaua, sebagai tersangka penyimpangan dana Pemilu Kada Gubernur Sulteng 2011 lalu, Senin (9/7). Ini menjadi penetapan berikutnya setelah Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sigi, Sulawesi Tengah, Muh Fahri Lamantjo, dalam kasus sama.

Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Donggala Dapot Manurung SH mengatakan, sesuai hasil pengembangan penyidikan terhadap dua tersangka sebelumnya, yakni bendahara pembantu dan ketua KPUD Sigi, Ilham diduga memiliki peran kuat dalam proses terjadinya kerugian negara.

"Karena pertanggungjawaban penggunaan anggaran tidak hanya berada pada ketua dan bendahara, tapi juga menjadi tanggungjawab sekretaris KPUD Sigi, Ilham Lahaua," jelas Manurung, di Donggala, Senin.

Dapot mengaku pihaknya telah menerbitkan surat penetapan kepada Ilham dan yang bersangkutan akan segera dimintai keterangan pekan depan.

Namun, ia tidak menjelaskan nomor surat penetapan tersangka dengan alasan lupa. Ia hanya mengatakan bahwa penyimpangan dana dilakukan bendahara dan ketua KPUD Sigi tidak berdiri sendiri.

Dari beberapa kali pemeriksaan, keduanya menyebut nama Sekretaris KPUD juga turut menikmati dana yang belum dipertanggungjawabkan senilai Rp600 juta lebih.

Dalam pemeriksaan sebelumnya, kata Dapot, tersangka bendahara pembantu Irwan MT juga menyebutkan sekretaris KPUD Sigi turut menikmati dana Pemilu Kada Gubernur Sulteng 2011, di luar ketentuan.

Dari dana ratusan juta itu, yang paling banyak menggunakan adalah Sekretaris KPUD Sigi, kemudian Ketua KPUD Sigi dan terakhir adalah Irwan selaku Bendahara Pembantu KPUD Sigi. (HF/OL-10)

Minggu, 08 Juli 2012

Bupati Buol, Tahanan Pria Pertama Rutan KPK


Metrotvnews.com, Jakarta: Usai menjalani pemeriksaan, Bupati Buol Amran Batalipu digiring ke rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin (9/7). Amran merupakan tersangka kasus suap hak guna usaha lahan kelapa sawit di Buol, Sulawesi Tengah.

Amran tercatat sebagai tersangka pertama yang menggunakan baju tahanan KPK. Ia juga mencatat rekor sebagai tahanan pria pertama yang menghuni rumah tahanan KPK.

KPK menangkap paksa Amran di kediamannya di Buol, Jumat kemarin. Sebelumnya, politisi Partai Golkar ini sempat melarikan diri saat hendak ditangkap KPK pada 26 Juni.

Tersangka diduga kuat menerima suap Rp3 miliar dari dua petinggi PT Cipta Cakra Murdaya serta PT Hardaya Inti Plantation di Kecamatan Bukal, Yani Anshori dan Gondo Sudjoyo. Kedua perusahaan ini adalah milik milik pengusaha sekaligus politikus Partai Demokrat Hartati Murdaya.

Amran menjadi tersangka dalam kasus suap sebesar Rp3 miliar terkait penerbitan hak guna usaha perkebunan sawit PT Cipta Cakra Murdaya dan PT Hardaya Inti Plantation di Kecamatan Bukal. Kedua perusahaan ini milik pengusaha sekaligus politikus Partai Demokrat Hartati Murdaya.(wtr6)

Mahasiswa kedokteran gigi UI laksanakan kerja sosial di Sulteng

PALU-Sebanyak 134 rombongan mahasiswa dan staf pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia melaksanakan program kerja-kerja sosial di Kota Palu dan 4 kabupaten lainnya di Sulawesi Tengah.

Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia Prof.Bambang Irawan,DDS,PH.d. Minggu pagi mengatakan program kerja sosial yang dilakukan oleh mahasiswa kedokteran gigi merupakan program sosial dua tahunan untuk wilayah di luar Jawa sedangkan untuk wilayah Jabodetabek dilakukan setahun sekali.

“Program kerja sosial ini merupakan langkah atau upaya untuk membiasakan mahasiswa didik menjadi dokter gigi dan diharapkan mampu lebih dekat dengan masyarakat,”ujar Bambang.

Mereka menargetkan melayani masyarakat untuk memperoleh layanan kesehatan gigi sebanyak 1.000 jiwa serta layanan penyuluhan kesehatan gigi di seluruh wilayah yang mereka kunjungi diantaranya Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan ParigiMoutong serta Kabupaten Poso.

“Selain melayani warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan gigi, kami juga melakukan kegiatan lainnya seperti kegiatan sunatan massal bekerjasama dengan kementrian kesehatan Republik Indonesia, Dinas Kesehatan Sulteng, Korem 132 Tadulako dan PT Vale Indonesia Tbk,”sebutnya.

Dari data Dinas Kesehatan Sulteng masyarakat yang mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada 2010 tercatat 5.389 orang yang tersebar di seluruh 11 kabupaten/kota sedangkan untuk anak-anak sekolah dasar dan setingkat yang perlu perawatan mencapai 9.311 orang anak yang juga tersebar di seluruh kabupaten/kota.

Data pada 2010 juga menunjukkan anak-anak yang perlu perawatan gigi terbanyak di Kota Palu mencapai 2.658 anak, disusul Kabupaten Buol 1.645 anak, ParigiMoutong 1.635 anak dan Poso sebanyak 1.359 anak(bal)

Longsor di Banggai Kepulauan, 3 Orang Tewas

BANGGAI--MICOM: Tiga orang dilaporkan meninggal dunia dan belasan luka-luka akibat bencana tanah longsor di Kota Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah, Minggu (8/7).

Lokasi tanah longsor ini di jalan tanjakan menuju Kantor DPRD Bangkep di kota Salakan yang berdekatan dengan lokasi proyek pembangunan stadion sepak bola.

Informasi yang berhasil dihimpun, hingga Minggu petang pukul 17.00 Wita, korban dari bencana ini sebanyak 14 orang, dimana diketahui ada tiga orang yang meninggal, yaitu  Yani, 32, Feno, 2, dan Isal Umar, 3.

Berikut nama-nama korban, Sumiati, 42, Irwan Umar, 33, Linda, 24, Putri, 9, Dian, 8, Ardi, 33, Hastinmur, 23, Yulia Sari, 31, dan Abu Bakar, 63. Para korban itu telah dirujuk ke Rumah Sakit di kota Luwuk Kabupaten Banggai.

Namun, hingga Minggu petang, belum ada konfirmasi resmi dari Pemda setempat soal bencana ini. Hingga kini penyebab terjadinya tanah longsor pada Minggu pagi itu belum diketahui. (HF/OL-2)

Sabtu, 07 Juli 2012

RENCANA PEMBANGUNAN PALU GRAND MALL (PGM)

INILAH.COM, Palu - Iklim berinvetasi di Kota Palu, Sulawesi Tengah terus mengalami kemajuan. Terbukti dengan akan dibangunnya sebuah pusat perbelanjaan (mall) berukuran besar, bernama Palu Grand Mall dengan total investasi sebesar Rp 150 miliar.

Palu Grand Mall di bawah payung PT Palu Graha Sejahtera, berlokasi di Taman Ria Kecamatan Palu Barat, Kota Palu dan dijadwalkan rampung pertengahan Maret 2013. Direktur Utama PT Palu Graha Sejahtera H Karman Karim mengatakan pembangunan Palu Grand Mall tidak akan mematikan mal yang sudah lebih dulu berdiri. Palu Grand Mall ini, lanjut Karman Karim, pembangunan mall ini sudah mengantongi perizinan berupa izin mendirikan bangunan (IMB), UKL/UPL.
Peletakan batu pertama akan dilakukan Hari ini, Jumat(6/7/12) oleh Gubernur Sulteng H Longki Djanggola.

Untuk tenaga kerja, Palu Grand Mall akan merekrut tenaga kerja 1,500 orang dan diprioritaskan warga kecamatan Palu Barat. Ini dilakukan untuk pemerataan pembangunan di kota Palu. Wilayah lain seperti Palu Timur, sudah cukup padat. Sehingga pemerataan dilakukan dengan membangun mall di Palu Barat.

Sejumlah tenant besar yang menyatakan berminat untuk bergabung yakni Matahari Department Store, Hypermart, Breadtalk, J.Co, Electronic Solutions, Optik Melawai, Optik Tunggal, Fun World Games dan Bodyshop. Komposisi kepemilikan saham Palu Grand Mall belum dikeluarkan untuk sementara. Ada tiga investor, dua dari Kota Palu dan satu dari Jakarta. Modal kembali ditarget delapan tahun, untuk rata-rata. "Saya menargetkan 20 bulan sudah BOP," kata Karman. [rus]